( Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah Muhammad Shaleh Sulbar,Syekh Dr. H. Ilham Shaleh, MAg)
Kapolres Polman dan Pemkab Polman rencananya mendatangkan ustadz Firanda Ardija di masjid agung Syuhada. Namun agenda kedatangan ustadz Firanda Ardija di Sulawesi barat mendapat penolakan.
Setelah GP Ansor Sulawesi barat yang menolak kedatangan ustadz Firanda Ardija, kali ini penolakan tersebut datang dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat.
Melalui pernyataan sikapnya yang ditanda tangani langsung putera dari Almagfurlah KH. Muhammad Shaleh, Syekh KH. Muhammad Ilham Shaleh, yang juga selaku pimpinan pusat.
Berikut bunyi pernyataan sikapnya :
Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Memperhatikan semakin kuatnya diskursus di tengah-tengah masyarakat terkait akan diselenggarakannya pengajian di mesjid Syuhada Kabupaten Polewali Mandar pada, Senin, 2 September 2019 mendatang dengan menghadirkan Ust Firanda Andirja, maka kami dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat memberikan beberapa poin pernyataan sikap sebagai berikut :
Menyesalkan tindakan Polres Polman dan Pemkab Polman yang mengundang Ust Firanda Andirja yang seringkali melakukan ceramah yang kontennya membuat sesama umat Muslim terganggu, karena bersifat intoleran (takfiri) yang akan mengancam kenyamanan dan kenyamanan beragama di Sulbar dan Polman pada umumnyaDalam salah satu ceramahnya yang beredar luas di dunia maya (4 tahun lalu) Ust Firanda Andirja telah memusyrikkan salah satu Guru Mulia kami dalam sanad Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat, yaitu Al Arif Billah Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki. Tuduhan ini sangat menyakitkan, khususnya jemaah Thariqah Qadiriyah Sulbar dan para umat Aswaja pada umumnya. Mengingat Guru mulia Al Arif Billah Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki juga bersambung sanad perguruannya dengan para ulama aswaja lainnya di Indonesia semisal Alm KH. Maimun Zubair (Rembang), KH. Ihya Ulumuddin, dst.Mengingat kondisi Negara yang belakangan mendapat ujian dalam.hal konflik antar umat beragama, menyayangkan bilamana pengajian ust Firanda Andirja sampai dilaksanakan karena besarnya gelombang penolakan masyarakat dan kekhawatiran akan adanya hal yang tidak diinginkan terjadi.Mengajak masyarakat pada umumnya untuk tetap menjaga persaudaraan antar sesama dalam menanggapi setiap isu terkait hal ini.
Demikian pernyataan sikap dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat untuk dapat diketahui bersama. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wallahul Muwaffieq Ila aqwamith Tharieq
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Majene, 1 Muharram 1441 H
Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah
KH. Muhammad Shaleh
Prov Sulawesi Barat
Syekh Dr. H. Ilham Shaleh, MAg. (Rls).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pembangunan Apa Yang Mau Dilanjutkan?
Pembangunan Apa Yang Mau Dilanjutkan di Pammulukang? Oleh: Shirman Lima tahun yang silam, di Desa Pammulukang Kecamatan Kalukku telah h...
-
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN, MAMUJU INFLASI 0,43 PERSEN Berdasarkan hasil survei Harga Konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan Ag...
-
( Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah Muhammad Shaleh Sulbar, Syekh Dr. H. Ilham Shaleh, MAg) Kapolres Polman dan Pemkab Polman rencanan...
-
Dalam rangka memaksimalkan keamanan pasca kerusuhan di Papua, Ratusan Bantuan Kendali Operasi (BKO) anggota personil Brimob Polda Sulbar di...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar