google-site-verification=gsRUfzn_Ewc9ndcvhBxZqYm7C9GZ_2XACQPOj8DgKUU http://terbitsulbar.blogspot.com Terbitsulbar.com: Agustus 2019

Sabtu, 31 Agustus 2019

Ini Alasan Kenapa Ustadz Firanda Ardija Ditolak di Sulbar

    (Abd. Latif./ ketua PKP Al-Asyariah Mandar Sulbar)

Ketua Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN) FKIP Universitas Al-Asyariah Mandar (Unasman), Abdul Latif, turut menolak agenda kehadiran ustadz Firanda Ardija di Sulbar.

Menurut Abdul Latif, adanya penolakan terhadap ustadz Firanda tersebut dinilai wajar, mengingat isi ceramah yang disampaikan dapat menimbulkan disharmonisasi khususnya di Bumi Tipalayo dan Sulawesi Barat pada umumnya.

“Jejak digitalisasi Firanda dengan ceramah-ceramahnya berpotensi merusak harmonisasi paham keagamaan masyarakat Sulbar dan Polman pada umumnya,” ucap Abdul Latif, Sabtu,31/08/19.

Baca juga: GP Ansor dan PP Thariqah Qadiriyah Sulbar Tolak Kedatangan Ustadz Firanda Ardija Di Sulbar

Abdul Latif juga mengatakan, bahwa ustadz Firanda Andirja juga mendapat penolakan di Provinsi Aceh lantaran sering menyalahkan faham keagamaan yang diluar dari dirinya.

“Baru-baru ini ia ditolak di Aceh karena kerap menyalahkan paham keagamaan yang berbeda dengan dirinya, paham keagamaan Firanda berpotensi merusak harmonisasi keagamaan di bumi Tipalayo, dan Sulbar.” tutupnya (*/admin)

Ratusan Personil BKO Polda Sulbar Diberagkatkan ke Papua


Dalam rangka memaksimalkan keamanan pasca kerusuhan di Papua, Ratusan Bantuan Kendali Operasi (BKO) anggota personil Brimob Polda Sulbar diberangkatkan ke Papua. Mereka diberangkat dengan tujuan demi mengendalikan situasi yang terjadi.

Pemberangkatan ratusan personil BKO tersebut ditandai dengan apel yang dipimpin langsung oleh Kapolda Brigjen Pol Drs. Baharudin Djafar, M.Si serta dihadiri oleh para PJU beserta Bhayangkari, Sabtu (31/8/19) di Bandara Tampa Padang Mamuju.


Kapolda Sulbar melalui Kabid Humas AKBP Hj. Mashura mengatakan Pasukan Elit Kepolisian yang dikirimkan hampir dari setiap wilayah akan di standbykan sampai situasi di Papua kembali kondusif.

Disamping itu, pihaknya juga berharap agar situasi bisa dikendalikan, Kapolda Sulbar meminta doa dan dukungan masyarakat Sulbar agar pasukan kita yang diberangkatkan ini diberikan keselamatan hingga akhir tugas yang embannya di papua, ungkapnya.

Sementara itu, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas), mengatakan bahwa pemberangkatan personil satuan Brimob daerah Sulbar ini dalam rangka memperkuat rekan-rekan Brimob yang ada di Papua.

Menjelang pemberangkatan, dia mengaku telah mempersiapkan berbagai hal. “Yang jelas persiapan kita tiada hari tanpa latihan sehingga kita sudah siap dalam rangka membeck Up Polda Papua,” Tandasnya. (*/Admin)

GP Ansor dan PP Thariqah Qadiriyah Sulbar Tolak Kedatangan Ustadz Firanda Ardija Di Sulbar

  ( Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah Muhammad Shaleh Sulbar,Syekh Dr. H. Ilham Shaleh, MAg)

Kapolres Polman dan Pemkab Polman rencananya mendatangkan ustadz Firanda Ardija di masjid agung Syuhada. Namun agenda kedatangan ustadz Firanda Ardija  di Sulawesi barat mendapat penolakan.

Setelah GP Ansor Sulawesi barat yang menolak kedatangan ustadz Firanda Ardija, kali ini penolakan tersebut datang dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat.

Melalui pernyataan sikapnya yang ditanda tangani langsung putera dari Almagfurlah KH. Muhammad Shaleh, Syekh KH. Muhammad Ilham Shaleh, yang juga selaku pimpinan pusat.

Berikut bunyi pernyataan sikapnya :

Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Memperhatikan semakin kuatnya diskursus di tengah-tengah masyarakat terkait akan diselenggarakannya pengajian di mesjid Syuhada Kabupaten Polewali Mandar pada, Senin, 2 September 2019 mendatang dengan menghadirkan Ust Firanda Andirja, maka kami dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat memberikan beberapa poin pernyataan sikap sebagai berikut :

Menyesalkan tindakan Polres Polman dan Pemkab Polman yang mengundang Ust Firanda Andirja yang seringkali melakukan ceramah yang kontennya membuat sesama umat Muslim terganggu, karena bersifat intoleran (takfiri) yang akan mengancam kenyamanan dan kenyamanan beragama di Sulbar dan Polman pada umumnyaDalam salah satu ceramahnya yang beredar luas di dunia maya (4 tahun lalu) Ust Firanda Andirja telah memusyrikkan salah satu Guru Mulia kami dalam sanad Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat, yaitu Al Arif Billah Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki. Tuduhan ini sangat menyakitkan, khususnya jemaah Thariqah Qadiriyah Sulbar dan para umat Aswaja pada umumnya. Mengingat Guru mulia Al Arif Billah Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki juga bersambung sanad perguruannya dengan para ulama aswaja lainnya di Indonesia semisal Alm KH. Maimun Zubair (Rembang), KH. Ihya Ulumuddin, dst.Mengingat kondisi Negara yang belakangan mendapat ujian dalam.hal konflik antar umat beragama, menyayangkan bilamana pengajian ust Firanda Andirja sampai dilaksanakan karena besarnya gelombang penolakan masyarakat dan kekhawatiran akan adanya hal yang tidak diinginkan terjadi.Mengajak masyarakat pada umumnya untuk tetap menjaga persaudaraan antar sesama dalam menanggapi setiap isu terkait hal ini.

Demikian pernyataan sikap dari Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah KH. Muhammad Shaleh Provinsi Sulawesi Barat untuk dapat diketahui bersama. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wallahul Muwaffieq Ila aqwamith Tharieq
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Majene, 1 Muharram 1441 H
Pimpinan Pusat Thariqah Qadiriyah
KH. Muhammad Shaleh
Prov Sulawesi Barat

Syekh Dr. H. Ilham Shaleh, MAg. (Rls).

Jumat, 30 Agustus 2019

Warga Soroti Agenda Pemkab Mamuju yang Akan Membangun Manakarra Tower

Salah satu pemuda Kecamatan Tapalang menyoroti apa yang menjadi kebijakan pemerintah Kabupaten Mamuju yang mengesahkan anggaran bersama dengan pihak legislatif.

Adapun yang disoroti Ansar yaitu mengenai pembangunan manakarra tower yang menelan anggaran begitu banyak, sebab masih ada  beberapa polemik urgen/prioritas untuk dipecahkan pemerintah untuk kemajuan Mamuju ini.

"Salah satunya masalah adalah peningkatan kualitas pendidikan yang masih kurang di daerah terpencil, itu kurang dari perhatian dan kontroling pemerintah, tapi disini saya berbeda pandangan bahwa yang lebih prioritas adalah pembangunan Infrastruktur  di beberapa Kecamatan dan Kabupaten Mamuju yang saya anggap masih terisolir.

Selain itu, masih ada daerah terbelakang oleh kecamatan atau Desa yang lain, kita mengambil contoh daerah yang paling sangat terbelakang dari Infrastruktur adalah Desa Bela' dan Desa Kopeang yang tepatnya di Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju Ini."kata Ansar
                   Jalana menuju desa Bela

Menurutnya, Desa ini sangat kaya akan sumber daya alam, seperti perkebunan, pertanian, perikanan, dan lain lagi banyak objek wisata yang bagus, namun kendala dari akses jalan sehingga semua tidak bisa dikembangkan, padahal itu bisa menjadi peningkatan ekonomi daerah ketika itu mampu dikelolah dengan baik.

"Pandangan saya mengenai Manakarra Tower memang benar bahwa Itu memang dibutuhkan tetapai masih ada yang lebih prioritas,"urainya

Ansar juga menggambarkan kekeliruan pemerintah yakni dengan akan merobohkan Gedung mewah DPRD lama sebab sudah ada gedung DPRD yang baru.

"Itu namanya pemborosan anggarann karena kantor DPRD lama kan masih layak pakai, kok diganti?, masih banyak kantor lain dalam OPD Mamuju yang lebih buruk, salah satunya kantor PMD Mamuju,"jelas Ansar

Ia juga mempertanyakan asas manfaat pada pembangunan Manakarra Tower terhadap daerah.

"Ketika itu sudah dibangun apakah tidak akan merusak pemungkiman masyarakat yang berada pada lingkungan itu?, jadi kesimpulannya adalah kebijakan pemkab Mamuju keliru dan melakukan pemborosan anggaran dan mubazzir."tutup Aktivis HmI ini

Perspektif Mamuju Siapkan Simulasi Bakal Calon Wakili Sutinah di Pilbup 2020

Direktur Perspektif Mamuju, Yuslifar Yunus Jafar, menyebut tengah mempersiapkan simulasi bakal calon wakil yang akan dipasangkan dengan Sutinah Suhardi pada Pemilihan Bupati Mamuju 2020 mendatang.

Simulasi seleksi bakal calon 02 tersebut akan diukur melalui survey pada bulan September atau Oktober 2019 ini.

"Saat ini kita sudah ditahap merampungkan simulasi pasangan untuk kita ukur melalui survey bulan September atau Oktober nanti." Ungkap Yuslifar.

Meski masih enggan menyebut nama figur yang dijaring sebagai bakal wakil Sutinah, akan tetapi Yuslifar menyampaikan beberapa variabel.

"Detail siapa saja yang akan disurvey belum bisa kita buka. Yang jelas figurnya dianggap layak dan berpotensi serta harus mampu bersinergi dengan Sutinah. Dalam simulasi ini ada dari kalangan politisi, akademisi, birokrasi juga pengusaha. Hasilnya nanti kita serahkan ke partai Demokrat sebagai bakal calon pengusung, supaya dipelajari dan difinalisasi. Siapa 02 Sutinah seluruhnya menjadi tugas partai Demokrat untuk menentukan." Kunci pria yang akrab disapa bang Yus ini.

Perspektif Mamuju kabarnya akan menggunakan dua lembaga nasional dan lokal. Kedua lembaga ini akan dikoordinasikan dengan Logos Politika dalam menyusun timing dan desain simulasi survey untuk diturunkan di Mamuju.

Pembangunan Apa Yang Mau Dilanjutkan?

Pembangunan Apa Yang Mau Dilanjutkan di Pammulukang? Oleh: Shirman Lima tahun yang silam, di Desa Pammulukang Kecamatan Kalukku telah h...