google-site-verification=gsRUfzn_Ewc9ndcvhBxZqYm7C9GZ_2XACQPOj8DgKUU http://terbitsulbar.blogspot.com Terbitsulbar.com: September 2019

Senin, 02 September 2019

Berdasarkan Press Rilis BPS Sulbar, Mamuju Alami Inflasi


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN, MAMUJU INFLASI 0,43 PERSEN

Berdasarkan hasil survei Harga Konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan Agustus 2019, menunjukkan bahwa 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota mengalami deflasi.

Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kudus sebesar 0,82 persen dan terendah di Pare-pare sebesar 0,04 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 2,10 persen dan terendah di Tegal sebesar 0,02 persen. Sementara Mamuju dengan inflasi sebesar 0,43 persen menempati  urutan ke-9 dari 44 kota yang mengalami inflasi.

Inflasi di Mamuju pada Agustus 2019 terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks harga pada enam kelompok pengeluaran yaitu;

1. Kelompok bahan makanan 1,25 persen.
2. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,02 persen.
3. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,05 persen.
4. Kelompok sandang 0,25 persen.
5. Kelompok kesehatan 0,59 persen.
6. Kelompok pendidikan rekreasi, dan olaraga 1,26 persen.

Tingkat perubahan indeks tahun (Januari-Agustus) 2019 di Mamuju adalah inflasi 0,87 persen, sedangkan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Agustus 2019 terhadap Agustus 2018) adalah inflasi 0,98 persen.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI AGUSTUS 2019 SULBAR

Nilai Tukar Petani (NTP) Sulbar bulan Agustus tahun 2019 sebesar 112,29, turun sebanyak 0,85 persen dibandingkan NTP Juli 2019. Pada bulan Agustus 2019 NTP Sulbar menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia. NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 101,98; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 119,55; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 116,82; Subsektor Peternakan (NTP-T) 110,09; dan Subsektor Perikanan (NTN) 111,44.

Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya inflasi perdesaan di Sulbar pada Agustus  2019 sebesar 0,24 persen. Hal tersebut secara umum dipicuh oleh hampir semua indeks harga kelompok pengeluaran yakni indeks harga kelompok Bahan Makanan, indeks harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, indeks harga kelompok pengeluaran perumahan, indeks harga kelompok pengeluaran sandang, dan indeks harga kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi yang mengalami peningkatan. Meskipun indeks harga kelompok pengeluaran kesehatan dan indeks harga kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olaraga cenderung stabil.

Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 21 Provinsi di Indonesia, tertinggi di Sulawesi Utara sebesar 2,08 persen dan terendah di Maluku Utara sebesar 0,15 persen. Sementara 11 11 Provinsi lainnya mengalami deflasi, sedangkan Jawa Timur relatif stabil. Adapun Sulbar menempati urutan ke-14 dari 21 provinsi yang mengalami inflasi perdesaan.

Untuk skala nasional, NTP bulan Agustus tahun 2019 sebesar 103,22, naik sebesar 0,58 persen dibandingkan bulan Juli tahun 2019, dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,09 persen.

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Sulbar periode Juli 2019 sebesar 45,25 persen. TPK tersebut mengalami peningkatan 6,02 persen dibandingkan dengan periode Juni 2019 yang tercatat sebesar 43,23 persen.

Rata-rata lama menginap tamu asing pada Hotel Bintang periode Juli 2019 sebesar 1,54 hari atau naik 0,25 hari, jika dibandingkan dengan bulan Juni 2019 sebesar 1,29 hari.

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DI SULBAR

Jumlah pesawat yang berangkat dan datang melalui bandara di Sulbar selama periode bulan Juli 2019 tercatat masing-masing 110 kali penerbangan. Jumlah ini mengalami peningkatan 11,11 persen jika dibandingkan dengan bulan Juni 2019.

Jumlah pelayaran melalui pelabuhan di Sulbar selama periode Juli 2019 sebanyak 331 unit kapal, terjadi peningkatan sebesar 39,66 persen jika dibandingkan keadaan bulan Juni 2019 yang tercatat sebanyak 237 unit kapal.

30 Anggota DPRD Mamuju Resmi Dilantik, 50 Persen Merupakan Pendatang Baru


Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Mamuju Dalam Rangka Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Anggota DPRD Mamuju Periode 2019-2024. Sebanyak 30 anggota DPRD Mamuju resmi dilantik oleh ketua pengadilan Mamuju Herianto,S.H.,M.H, Senin (2/10/2019).

Pelantikan dihadiri oleh Gubernur Sulbar, Kapolda Sulbar, Ketua DPRD Sulbar, Bupati dan wakil Bupati Mamuju, Dandim 1418/Mamuju, Kapolres Mamuju, Kepala kejaksaan negeri mamuju, wakil Bupati Mamuju tengah, Lanal Mamuju, serta para undangan lainnya.

Dari 30 anggota DPRD Mamuju periode 2019-2024 yang dilantik 50 persen merupakan wajah baru dan 50 persen incumbet.

Berikut nama-nama baru anggota DPRD Mamuju periode 2019-2024.

1. Azwar Anshari Habsi, SE. M.Si
2. Andi Zul Fahmi Hermawan
3. Syafriansyah Eko Setiawan
4. Windi Putra Philips
5. H. Muhdar
6. Sugianto
7. Nazaruddin Ahmad
8. H. Yudiaman Firusdi, SH
9. Mervie Parasan
10. Hapsa Wahid
11. Ariani, S.Pd.I
12. Muh. Fadli AS, SE
13. Ferly Sepponanna, S.Pd
14. Muhammad Fadli, S.Kom
15. Idrus Arifin

Adapun anggota DPRD Mamuju periode 2019-2024 yang merupakan incumbet yaitu;

1. Febrianto Wijaya
2. Muhammad Reza, SE
3. Drs. H. Sugianto
4. Ir. Yany Baharuddin
5. Dr. H. Mahyuddin
6. Abdul Malik Ballako
7. Masramjaya, SS
8. Syamsuddin Hatta, SE
9. Suhartono, SE
10. Asdar, A.Md
11. Ramliati S. Malio
12. Ado Mas'ud, S.Sos
13. H. Andi Dody Hermawan, SE
14. Dahlan, SE
15. M. Imran AB, S.Pd

Sementara posisi ketua DPRD Mamuju periode 2019-2024 diisi oleh Azwar Anshari Habsi, SE. M.Si, menggantikan Hj. St. Suraida Suhardi yang terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Sulbar periode 209-2024.

Pembangunan Apa Yang Mau Dilanjutkan?

Pembangunan Apa Yang Mau Dilanjutkan di Pammulukang? Oleh: Shirman Lima tahun yang silam, di Desa Pammulukang Kecamatan Kalukku telah h...